Profil Negara Vietnam

Profil Negara Vietnam



 Profil Negara Vietnam

Nama internasional         : Republik Sosialis Vietnam
Luas wilayah             : ± 332.559 km2
Ibu kota             : Hanoi
Bentuk pemerintahan         : Republik
Hari kemerdekaan         : 2 September 1945
Kepala negara             : Presiden
Kepala pemerintahan         : Perdana menteri
Bahasa resmi             : Vietnam
Mata uang             : Dong
Agama mayoritas penduduk     : Buddha, Katolik, Kristen, Islam, Tao, Animisme
Motto                 : Kemerdekaan, kebebasan, kebahagiaan
Lagu Kebangsaan         : Tien Quanca (barisan Tentara Mulai maju)

•    Sejarah dan Bentuk Pemerintahan Negara Vietnam
Vietnam merupakan negara bekas jajahan Prancis. Semula Vietnam merupakan sebuah negara, kemudian terpecah menjadi dua yaitu menjadi Vietnam Utara yang berhaluan komunis dan Vietnam Selatan berhaluan nonkomunis. Pada bulan November 1975 diadakan konferensi penyatuan kembali Vietnam. Konferensi tersebut menyetujui penyatuan kembali Vietnam. Sehubungan hal tersebut tanggal 12 Juli 1976 ditetapkan mulai berlakunya Vietnam menjadi satu negara yaitu Republik Sosialis Vietnam, dan Hanoi ditetapkan sebagai ibu kotanya. Vietnam adalah negara ketujuh dari organisasi ASEAN yang masuk pada tanggal 28 juli 1995. Vietnam berbentuk republik sosialis dengan kepala negara seorang presiden dan kepala pemerintahan seorang perdana menteri, sedangkan di tingkat provinsi dan distrik pemerintahan dijalankan oleh komite pemerintahan yang dipilih oleh dewan rakyat dan penguasa tertinggi di pemerintahan tingkat daerah. Tokoh yang terkenal adalah Ho Chi Minh. Ibu kota negara Vietnam adalah Hanoi dan satuan mata uangnya adalah Dong (D).

•    Keadaan Alam
1.    Letak, Luas, dan Batas
Negara Vietnam secara astronomis terletak antara 8OLU – 23OLU dan 102OBT-109OBT. Wilayahnya terletak di bagian timur Asia Tenggara. Wilayah bagian utara berbatasan dengan RRC, bagian timur dan selatan berbatasan dengan Laut Cina Selatan, di bagian barat berbatasan dengan Teluk Siam, Kamboja, dan Laos. Luas wilayah Vietnam adalah 32.559 km2.
2.    Iklim
Vietnam beriklim tropis. Di bagian tengah dan selatan udaranya panas sepanjang tahun. Di bagian utara udaranya dingin selama bulan Desember – Maret. Suhu di daerah selatan sepanjang tahun rata-rata 28OC, sedangkan di daerah utara sekitar 30OC.
3.    Bentang Alam
Vietnam terlatak di Semenanjung Indocina. Negara itu bergunung-gunung dan mempunyai tiga dataran rendah yang luas. Dua pertiga wilayah Vietnam terdiri dari pegunungan dan dataran tinggi. Hanya di sekitar lembah Sungai Merah tanahnya subur.
a) Wilayah Utara
Di wilayah Vietnam bagian utara terdapat banyak gunung. Selain itu, terdapat Tanah Tinggi Tonkin Timur yang ketinggiannya lebih dari 1.000m di atas permukaan air laut yang dilalui oleh Sungai Song Cay, Sungai Gam, dan Sungai Song Cau.
b) Wilayah Tengah
Di bagian tengah seluruhnya merupakan rangkaian pegunungan yang dinamakan rangkaian Pegunungan Annam.
c) Wilayah Selatan
Di bagian selatan terdapat dataran yang sangat luas, yaitu Delta Sungai Mekong. Sungai Mekong berhulu di Dataran Tinggi Tibet dan merupakan sungai terpanjang di Asia Tenggara (4.160 km). Ketika mendekati pantai timur sungai itu bercabang-cabang yang masing-masing membentuk delta luas yang membentang dari kota Ho Chi Minh sampai ke Semenanjung Ca Mau.
d) Wilayah Tenggara Di wilayah ini membujur barisan Pegunungan Annam dengan puncaknya Gunung Ngoc Linh (2.598m) dan Gunung Chu Yang Sin (2.408m). Pegunungan ini kemudian  menjadi dataran pantai berpenduduk padat.


•    Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Vietnam pada tahun 2003 sebanyak 80,8 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan 1,3% per tahun dan kepadatan penduduknya 264 per km2. Penduduk Vietnam sangat beragam dengan kelompok terbesar adalah orang Vietnam yaitu lebih kurang 88% dari seluruh penduduk. Kelompok-kelompok minoritas terdiri atas beberapa kelompok pendatang dan penduduk asli. Mayoritas penduduk beragama Buddha, lainnya beragama Katolik Roma, Protestan, Islam, Taoisme dan Animisme. Bahasa resminya adalah bahasa Vietnam, mata uangnya Dong. Pendidikan di Vietnam sudah tergolong maju, sebab 44% penduduknya sudah bebas buta huruf, universitas terbaik di Vietnam adalah Universitas Ho Chi Minh di Hanoi.
Ekonomi

Rumah loka karya di Hoi An, 2001

Perang Vietnam sangat menghancurkan bagi perekonomian Vietnam. Pada saat pengambilalihan kekuatan, pemerintah menciptakan sebuah ekonomi terencana, mirip apa yang dilakukan Indonesia di zaman Orde Baru lewat Rencana Pembangunan Lima Tahun. Kolektivisasi pertanian, pabrik-pabrik dan modal ekonomi diterapkan, dan jutaan orang diperkerjakan pada program-program pemerintah. Untuk beberapa dekade, ekonomi Vietnam terganggu oleh ketidak efisien-an dan korupsi dalam program-program negara, kualitas buruk dan di bawah target produksi dan pembatasan pada kegiatan perekonomian dan perdagangan.
Vietnam juga menderita akibat embargo perdagangan oleh Amerika Serikat dan kebanyakan negara-negara Eropa setelah Perang Vietnam. Setelah itu, partner-partner perdagangan dengan blok-blok Komunis mulai surut. Pada 1986, Kongres Partai Keenam memperkenalkan reformasi ekonomi penting dengan elemen-elemen ekonomi pasar sebagai bagian dari paket reformasi ekonomi luas yang disebut Doi Moi (Renovasi). Kepemilikan swasta digenjot dalam bidang industri, perdagangan dan pertanian. Dalam satu pihak, Vietnam berhasil mencapai pertumbuhan GDP tahunan sebesar 8% dari tahun 1990 hingga 1997 dan berlanjut sekitar 7% dari tahun 2000 hingga 2005, membuat Vietnam sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat kedua di dunia. Pada saat yang bersamaan, investasi asing tumbuh tiga kali lipat dan simpanan domestik tumbuh empat kali lipat.
Manufaktur, teknologi informasi dan industri teknologi canggih membentuk bagian besar dan tumbuh dengan cepat daripada ekonomi nasional. Vietnam secara relatif adalah pemain baru dalam bisnis perminyakan, tetapi sekarang Vietnam adalah produser minyak terbesar ketiga di Asia Tenggara dengan nilai produksi 400.000 barel per hari. Vietnam adalah salah satu negara Asia yang memiliki kebijakan ekonomi paling terbuka; neraca perdagangan mencapai sekitar 160% GDP, lebih dari dua kali rasio yang dimiliki Cina dan lebih dari empat kali rasio India.[4]
Vietnam secara umum masih tergolong negara miskin dengan GDP US$280,2 miliar (estimasi 2006). Ini menandakan kemampuan daya beli sebesar ~US$3.300 per kapita (atau US$726 per kapita berdasarkan market exchange rate). Tingkat inflasi diperkirakan 7.5% per tahun pada 2006. Daya beli publik meningkat dengan pesat. Kemiskinan, berdasarkan jumlah penduduk yang hidup dengan pendapatan di bawah $1 per hari, telah menurun secara drastis dan sekarang lebih sedikit daripada di Tiongkok, India dan Filipina.[5]
Sebagai hasil dari langkah-langkah reformasi tanah (land reform), Vietnam sekarang adalah produsen kacang cashew terbesar dengan pangsa 1/3 dari kebutuhan dunia dan eksportir beras kedua terbesar di dunia setelah Thailand. Vietnam memiliki persentasi tertinggi atas penggunaan lahan untuk kepentingan cocok tanam permanen, 6,93%, daripada negara-negara lain di Sub-wilayah Mekong Raya (Greater Mekong Subregion). Selain beras, kunci ekspor adalah kopi, teh, karet dan produk-produk perikanan. Tetapi, peranan pertanian terhadap pemasukan ekonomi telah berkurang, jatuh berdasarkan sumbangan terhadap GDP dari 42% pada tahun 1989 menjadi 20% pada tahun 2006, akibat dari meningkatnya produksi sektor-sektor ekonomi lainnya. Pengangguran diperkotaan meningkat terus menerus dalam beberapa tahun terakhir karena tingginya tingkat migrasi dari desa ke kota-kota, sedangkan pengangguran di pedesaan sudah mencapai level kritis. Di antara langkah-langkah lain yang diambil dalam proses transisi ke ekonomi pasar, Vietnam, pada Juli 2006 meng-update peraturan properti intelektualnya untuk mematuhi TRIPS. Vietnam diterima sebagai anggota WTO pada 7 November 2006. Partner-partner perdagangan utama Vietnam termasuk Jepang, Australia, negara-negara ASEAN, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat.

1) Sektor pertanian
Hasil pertanian yang terpenting adalah beras. Hasil pertanian lainnya kopi, teh, gula, jagung, kedelai, kapas, karet, ubi jalar, dan singkong.

2) Sektor Peternakan dan Perikanan
Hasil ternak negara Vietnam terutama kerbau, sapi, babi, dan unggas terus meningkat. Perikanan dipusatkan di Teluk Tonkin dan daerah penangkapan ikannya di Laut Cina Selatan.

3) Perindustrian
Kota-kota penghasil industri antara lain:
Hanoi         : pusat utama pabrik semen, mesin, bahan kimia
Haipong     : pusat utama gelas, porselin, tekstil Thai Nguyen : pusat industri besi baja
Nan Dinh         : pusat tekstil
Ho Chi Minh City     : pusat industri sepeda, rokok, kertas, semen, tekstil, penggilingan padi
Lan Thao         : pusat industri superphosfat
Hac Bac         : pusat industri nitrogen.

4) Pertambangan
Quang Yen di sebelah utara Hanoi terdapat endapan antrasit yang paling besar di Asia Tenggara. Nong Song (di utara Da Nang) terdapat sedikit endapan batu bara. Bijih besi ditambang dan diolah di Thai Nguyen (di utara Hanoi) dan di daerah selatan (Thanh Hoa, Vinh, dan Ha Tinh). Barang tambang lain terpenting adalah fosfat (di Cao Cai), timah (di Tinh Tuc), grafit (di Lao Kay), dan emas (di Bong Meiu).
5) Perdagangan
Ekspor utama negara Vietnam adalah : beras, karet, kopi, tebu, batu bara, bijih logam, semen dan ikan. Sedangkan impornya berupa bahan makanan, hasil-hasil industri, minyak, petrokimia, gandum, dan mesin-mesin.

•    Hubungan Bilateral Vietnam dengan Indonesia
Hubungan bilateral antara Vietnam dan Indonesia meliputi hubungan diplomatik, ekonomi, transportasi dan perhubungan, sosial budaya dan pendidikan, serta keamanan.

•    Kerja sama Vietnam dengan Indonesia dalam Skala Regional
Indonesia dan Vietnam sama-sama aktif dalam menggalang kerja sama ASEAN, baik di bidang politik, sosial ekonomi, serta budaya. Selain itu Indonesia dan Vietnam samasama aktif dalam kegiatan SEA Games.

0 komentar:

Posting Komentar